Mendapatkan ribuan dollar AS hanya dengan selfie

Model asal Australia Gabrielle Epstein baru-baru ini mengaku mendapatkan ribuan dollar AS hanya dengn selfie. Penghasilan itu menurutnya melebihi pendapatan sebagai model reguler selama kurang lebih satu pekan. Model bertubuh langsing memulai nya dengan sering mengunggah foto diri dari kesibukan bekerja sebagai model. foto-foto tersebut diunggah di akun instagramnya.

Tubuh langsing dengan kaki jenjang foto yang diunggahpun menuai banyak pujian di kolom komentar unggahannya tersebut. Namun model cantik ini tidak hanya bertubuh seksi, dia juga piawai dalam mengambil angle. Agar wajahnya terlihat tirus ia kerap mengarahkan kameranya dari samping. Tak disangka pose-pose itu mengundang banyak pengikut akun Instagram nya. Begitu pengikut mencapai angka 100.000 Epstein pun sudah menjadi selebgram dengan sendirinya.

Beberapa pengiklan pun  datang meminta Epstein menjadi model untuk produk mereka. Dideretan pengiklan ini ada dari produk pakaian, perhiasan, minuman dan bahkan kosmetik. Saat memasarkan produk foto yang diambil model cantik tidak hanya sekedar selfie biasa, ia memperhatiakan betul detail dan fokus dengan produk yang beriklan tersebut.  Tarif untuk satu unggahan mencapai ratusan dollar AS bahkan bisa ribuan dollar AS, saat dipakai menjadi iklan kampanye produk dengan beberapa kali unggahan dalam periode tertentu. Model cantik itu mengaku mendapatkan keuntungan dobel dari keseruan berfoto.

Pada dasarnya cerita mendapatkan rezeki tambahan dari media sosial tidak hanya milik Epstein. Di Indonesia juga sudah banyak orang yang menjadi selebgram berawal dari membludaknya follower yang lalu mendatangkan iklan. Fakta lain duo penelitian mendapati bahwa 75 persen orang yang memasang hasil selfie di instagram adalah perempuan.

Belajar sukses menjadi selebgram asalkan cerdik dan jeli setiap orang dapat mengikuti jejak Epstein yang sukses menghasilkan ribuan dollar AS pada setiap unggahannya tentusaja dengan adanya folower yang membututi akun media sosial. Akun media sosial butuh konsep. Orang cenderung lebih senang melihat akun yang spesifik menampilkan gambar dengan tema sama dibandingkan acak. Gampangnya, unggah foto yang paling menampilkan jati diri.