Tren Internet of Things (IoT) di
Indonesia akan menghasilkan sekira 29,5 miliar perangkat yang
terkoneksikan pada 2020 nanti di seluruh dunia. Dari angka itu, sebanyak
8,6 miliar unit perangkat akan berasal dari Asia Pasifik kecuali
Jepang.
Perkiraan itu merupakan data terbaru dari perusahaan riset, IDC
terkait IoT. Dari data itu, yang menarik, Indonesia akan menjadi negara
dengan pengeluaran IoT terbesar nomor empat, setelah India dan sebelum
Australia.
Pengeluaran terbesar untuk perangkat yang terkoneksi internet di
Indonesia ini merupakan celah yang cukup besar untuk digarap oleh
perusahaan penyedia perangkat. Samsung merupakan salah satunya yang
tertarik menggarap IoT di Indonesia, dengan menyediakan apa yang
disebutnya sebagai Smart Things.
Samsung Smart Things merupakan perangkat rumah tangga yang
dikembangkan oleh perusahaan asal Korea Selatan itu untuk menunjang
Smart Home. Dengan paket perangkat Smart Things itu, semua perangkat
akan bisa terhubung dan terkoneksikan, kemudian diatur dengan sebuah remote control.
"Starter Pack Smart Things di Amerika kami jual seharga
US$250. Terdiri dari Startet Kit, Hub, Motion Sensor, Multisensor, dan
Power Outlet. Mudah-mudahan tidak lama lagi kami bisa membawanya. Kami
harap tahun depan," ujar Corporate Marketing Director Samsung, Jo Semidang, di Jakarta, Senin 31 Oktober 2016.
Jo mengatakan, banyak hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu
untuk bisa memasukkan Smart Things ke Indonesia. Selain persoalan
sertifikasi perangkat, akan ada perubahan terkait dengan standardsasi
desain perangkat, dan juga masalah kapasitas produksi.
"Perangkat yang dijual di Amerika memiliki standar dan desain yang
berbeda dengan Indonesia. Misalnya bentuk colokan yang berbeda desain di
US dengan Indonesia. Atau lampu yang harus kami desain khusus, bekerja
dengan produsen lampu. Seperti sekarang, ada buatan Osram yang sudah
terkoneksi dengan Smart Thing kami. Demikian juga dengan Kapasitas
produksi yang harus siap," kata Jo.
Dia yakin, suatu saat Smart Thing bisa menjadi tren di Indonesia.
Dengan Smart Things App, pengguna dapat mengatur seluruh perangkat yang
terkoneksi, memberikan kebebasan kepada konsumen untuk berkomunikasi dan
mengatur rumah, di mana pun berada.
Beberapa kelebihan Smart Things di antaranya, menambahkan dan berbagi
perangkat ke dalam aplikasi agar bisa terkoneksi dengan Smart Home.
Bahkan daftar perangkat yang terinstal di aplikasi Smart Things bisa
dimodifikasi. Selain itu, pengguna juga bisa mendapatkan notifikasi,
memilih dan mengatur notifikasi peringatan yang diinginkan soal keadaan
rumah atau perangkatnya.
Tidak ada komentar:
Write komentar