Di sisi lain, berdasarkan kutipan yang diperoleh dari Motor Beam, diketahui bahwa permasalahan yang terjadi pada crankshaft tersebut dikarenakan oleh kegagalan produksi nya sendiri. Pasalnya, setelah dilakukan cek ulang, diameter poros engkol pada mesinnya tersebut diketahui tidak presisi sama sekali. Sehingga, masih menimbulkan suara dan menjadikan kinerja mesin dirasa kasar.
Terkait permasalahan tersebut, sebenarnya awalnya sudah ada laporan mengenai rusaknya crankshaft tersebut di Thailand. Kerusakan tersebut dilaporkan sendiri oleh konsumen yang mengeluhkan timbulnya sebuah suara yang tak wajar dan cukup menganggu pada sektor permesinannya. Keluhan tersebu dilaporkan pada Januari 2015 lalu. Kemudian, pada bulan berikutnya pun, pihak produsen juga mendapatkan keluhan yang sama oleh para pemilik Honda CB300F dan CBR300F lainnya. Sampai pada akhirnya, untuk menanggapi hal tersebut, Honda Jepang pun langsung turun tangan menyelidiki kerusakan tersebut pada kedua model mesin motor itu. Setelah dilakukan beberapa penyelidikan secara detail, akar permasalahannya pun segera diketahui, yaitu kerusakannya terjadi pad komponen crankshaft.
Di sisi lain, dilaporkan juga bahwa selain di Thailand kerusakan paling banyak terjadi di Amerika Serikat dengan total unit yang terdampak mencapai 11.424 unit. Model CB300F dan CBR300F yang ditarik merupakan produksi tahun 2015-2016. Hal tersebut tentunya menjadi evaluasi bagi pihak Honda untuk terus memperbaiki setiap produknya.
Tidak ada komentar:
Write komentar