Senin, 29 Agustus 2016

Samsung raja telepon pintar di indonesia disusul Oppo, Asus, Evercoss dan Smartfren


jika melihat persaingan gadget di pasar global, terasa sekali bahwa Samsung telah menguasai pasar dengan market share terbesar di dunia alias vendor nomor satu dunia. Nah, lalu sebegitu populernya Samsung di pasar global, lalu bagaimana dengan Indonesia? Siapakah yang menjadi raja di pasar smartphone Indonesia?

Berdasarkan informasi riset dari Counterpoint yang dirangkum melalui KompasTekno, Sabtu (27/08/2016) mengatakan bahwa Samsung tetap menjadi vendor ponsel terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar sebesar 22 persen. Memang beberapa ponsel buatan Samsung banyak diantaranya yang memasuki kelas premium dengan harga mahal, namun untuk pasar Indonesia Samsung berhasil meraih produk nomor satu berkat dukungan smartphone kelas menengah jajaran Samsung Galaxy J series.

Berikutnya, untuk mengisi jajaran kedua yaitu Oppo. Vendor asal Tiongkok ini menurut Counterpoint merupakan yang pertama kalinya berada di posisi dua vendor tertinggi di pasar Indonesia. Sementara untuk pangsa pasar Oppo sendiri di Indonesia saat ini adalah sebesar 17,3 persen.

Selain itu, Indonesia rupanya juga menjadi pasar terbesar kedua bagi Oppo, diantara China dan India.
Sementara itu, untuk posisi ketiga vendor terbesar di kuartal kedua tahun 2016 ditempati oleh Asus. Vendor asal Tiongkok ini memiliki pangsa sebesar 13,9 persen. Sementara dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa ponsel Asus yang paling laris adalahn seri Zenfone C.

Lalu, untuk posisi keempat dan kelima ditempati oleh ponsel-ponsel lokal seperti Evercoss dan Smartfren. Keduanya masing-masing memiliki pangsa pasar sebesar 6,4 persen dan 5,9 persen.
Dari laporan, kali ini Evercoss mengalami penurunan. Hal tersebut diakibatkan oleh strateginya yang menaikkan harga jual rata-rata (average selling atau ASP) untuk ponsel-ponselnya di Indonesia.

Sementara Smartfren yang mengadopsi strategi multi-brand tentu saja untuk menarik para pengguna datanya. Untuk hal ini Smartfren tak tanggung-tanggung langsung saja menggandeng vendor nomor satu di Indonesia bahkan dunia, yaitu Samsung.

Namun, rupanya menurut Counterpoint, langkah tersebut juga yang memperlambat pertumbuhan pengapalan dari ponsel-ponsel Smartfren. Selain itu, adanya langkah yang dilakukan Smartfren dengan memboyong pelanggan CDMA ke layanan 4G LTE juga disebut sebagai faktor yang justru mengurangi penjualan smartphonennya. Pasalnya, untuk hal ini Smartfren dikatakan lebih berfokus memasarkan paket data yang akan bisa digunakan pada ponsel manapun. Sehingga ciri khas CDMA pada Smartfren kini bisa dirasakan oleh ponsel selain produksinya sendiri.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Kaki Pencarian