Sebelum lama ini, dikabarkan bahwa salah satu produsen otomotif, General Motors (GM) tengah mempersiapkan dan mengembangkan sebuah kendaraan militer bertenaga listrik. Pembuatan mobil tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan pihak Army Tank Automotive Research, Development, and Engineering Center (TARDEC) Amerika Serikat.
Mobil militer yang merupakan hasil kolaborasi antara Chevrolet dan TARDEC
ini nantinya akan segera dirancang dengan mengandalkan bahan bakar
hidrogen. Hal tersebut dilakukan berdasarkan keinginan dari pihak
tentara AS yang ingin memiliki sebuah teknologi fuel cell vehicle
seperti pada mobil umum bisa diterapkan juga pada mobil militer. Selain
itu, dengan bahan bakar hidrogen ini pun juga akan lebih ramah
lingkungan ketika dikendarai di alam bebas. “Sel bahan bakar hidrogen
sebagai sumber listrik memiliki potensi untuk membawa ke kekuatan
kemampuan sangat berharga,” kata Direktur TARDEC Paul Rogers, seperti
dikutip dari Carscoops pada Rabu (31/8/2016).
Selain itu, ia juga mempertegas bahwa
Chevrolet Colorado Militer ini nantinya akan dirancang sebagai sumber
listrik darurat ketika melakukan operasi militer. “Kami berharap
kendaraan ini menjadi lebih senyap dalam operasi dan siap menyediakan
pembangkit listrik untuk kebutuhan dari kendaraan. Teknologi fuel-cell technology advancing sangat ideal untuk kelangsungan hidup dalam kondisi militer digunakan ekstrem,” tambahnya.
Sementara itu, Charlie Freese selaku Executive Director of GM Global Fuel-Cell Activities mengatakan,
pihaknya akan lebih fokus pada sumber tenaga dan kemampuan kendaraan,
bukan pada mobil yang digunakan. “Proyek ini merupakan contoh baru,
bagaimana teknologi fuel-cell bisa diaplikasi di kendaraan
non-tradisional (militer),” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Write komentar