Rabu, 07 September 2016

Komunitas Penggemar Fotografi Solo (KPFS) Anggota Tak Harus Punya Kamera



Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Komunitas Penggemar Fotografi Solo (KPFS)

 

Image mahal selalu melekat pada hobi fotografi. Betapa tidak, masyarakat awam mengenal peralatan foto memiliki harga jutaan hingga puluhan juta per unit. Tentunya, masyarakat yang hobi memotret terkadang minder kalau dibenturkan dengan hal-hal yang bersifat finansial. Bisa disebabkan biaya hidup yang sangat tinggi, masih kuliah, hingga belum memiliki pekerjaan.

Namun, stigma mahal itu ingin sedikit dikikis oleh Komunitas Penggemar Fotografi Solo atau lebih dikenal dengan sebutan KPFS. Sebuah komunitas yang berdiri pada April 2002 lalu itu tidak pernah menuntut anggota-anggotanya untuk membekali diri dengan kamera, terlebih DLSR yang memiliki resolusi yang cukup tinggi.

Komunitas yang dipimpin oleh Andrea Bagio, seorang pengusaha yang berdomisili di Jakarta itu hanya mewajibkan anggotanya memiliki keinginan untuk belajar memotret.
Ditemui di sela-sela acara workshop fotografi di salah satu tempat wedangan ternama di Kota Bengawan, Sekretaris KPFS, Bon Hidayat mengatakan, komunitasnya bukan kumpulan orang yang mengedepankan masalah materi.

“Di komunitas ini adalah wadah bagi masyarakat yang hobi fotografi. Artinya, ini sebagai tempat bagi teman-teman untuk belajar menghasilkan foto yang bagus dan memiliki nilai artistik yang tinggi,” ujarnya.

Karena hanya mewajibkan anggotanya memiliki kecintaan pada dunia foto, ada sebagian anggota yang tidak memiliki kamera. “Tidak semua anggota memiliki kamera. Bahkan, ada pula yang hanya bermodal kamera HP. Dan yang lebih seru lagi, anggota ada yang hanya bermodal memory card,” ujarnya.

Dengan kata lain, anggota yang bersangkutan meminjam kamera milik anggota lain, namun memakai memory card yang dia bawa. Itu semua di komunitas tersebut adalah hal yang wajar.

Lantaran sudah kenal cukup lama, tak sedikit pula anggota meminjamkan kamera super canggih kepada rekan anggota yang lain. Saling meminjam kamera itu dilakukan lantaran sudah tumbuh rasa percaya di antara anggota.

Meski menjadi wadah untuk belajar bagi penghobi foto, namun tidak sedikit pula ada fotografer kenamaan di Kota Solo yang bergabung untuk memberikan ilmu kepada generasi mudanya. “Tidak hanya fotografer atau orang yang hobi memotret, perancang busana, make up profesional, model juga ada yang menjadi anggota kami,” ujarnya

Sumber:Wikipedia&Joglosemar

Tidak ada komentar:
Write komentar

Kaki Pencarian