Kamis, 04 Agustus 2016

Catatan Rio Haryanto di ajang Formula 1 bersama tim Manor





Rio Haryanto membuat sejarah saat mendapat kepastian untuk membalap buat tim F1 Manor Racing pada musim balap F1 2016. Pemuda asal Solo itu menjadi pebalap pertama Indonesia yang tampil di ajang balap single seater paling bergengsi di dunia itu.
Hingga jeda musim balap yang saat ini tengah berlangsung, Rio sudah melakoni 12 seri balapan. Sebagai pebalap debutan, Rio dinilai
tampil cukup impresif.
Hanya saja, jika dibandingkan rekan setimnya, Pascal Wehrlein, Rio masih kalah dalam perolehan poin. Wehrlein mendapat satu poin
setelah finis di posisi 10 di GP Austria, sementara Rio masih nihil.
Seperti apa penampilan Rio dalam 12 balapan yang diikutinya di F1 2016? Berikut rapornya:

1. GP Australia (gagal finis, mobil rusak)
Debut Rio Haryanto di ajang F1 berakhir cukup mengecewakan. Saat menjalani sesi latihan bebas ketiga, Rio sempat menabrak mobil Romain Grosjean yang akan keluar dari pit.
Rio mengawali balapan dari posisi 22 alias paling belakang. Ia kemudian sempat naik tiga posisi ke urutan 19. Namun tabrakan yang terjadi antara Fernando Alonso (McLaren) dan Esteban Gutierrez (Haas) pada lap 18 mengubah segalanya.
Balapan sempat dihentikan untuk membersihkan trek dari puing mobil Alonso dan Gutierrez. Saat itulah mobil Rio ketahuan rusak dan ia gagal melanjutkan lomba. Sementara rekan setimnya, Pascal Wehrlein, finis di posisi 16.
2. GP Bahrain (posisi 17)
Rio akhirnya bisa menuntaskan lomba hingga  finis pada balapan kedua di sirkuit Sakhir, GP Bahrain. Pada balapan yang digelar malam hari itu Rio yang start di posisi 20 masuk finis di urutan 17, semantara Wehrlein di posisi 13.
Dalam balapan tersebut, lima pebalap tak bisa menyelesaikan lomba, sehingga meski masuk finis di urutan 17, Rio tetap menjadi pebalap paling belakang yang berhasil menyentuh garis finis.
Usai balapan, Rio mengakui ada kesalahan dalam hal pemilihan ban. Akibatnya, hasil yang dicapai Rio dan Wehrlein terpaut cukup jauh.
3. GP China (21)
Posisi start ke-20 kembali diraih Rio Haryanto pada GP China di sirkuit Shanghai. Saat lomba dimulai, ia sempat berada di posisi delapan
ketika sejumlah pebalap masuk pit untuk mengganti ban.
Hanya saja, pada akhirnya terlihat jelas kalau kualitas mobil Manor tak sebagus tim pesaing. Pada akhir lomba, Rio berada di posisi 21, di depan Jolyon Palmer (Renault). Sementara Wehrlein ada di posisi 18.
4. GP Rusia (gagal finis, ditabrak)
Rio kembali mengalami nasib apes. Kali ini ia gagal menyelesaikan lomba setelah mengawali start dari posisi 21 di sirkuit Sochi, GP
Rusia.
Pebalap tim Haas, Esteban Gutierrez, menjadi penyebab gagalnya Rio menuntaskan lomba. Pada lap pertama, Gutierrez menabrak mobil Nico Hukenberg di tikungan dua. Mobil Hulkenberg kemudian melintir dan menabrak mobil Rio hingga rusak dan tak bisa meneruskan lomba.
Hal yang menyebalkan adalah saat Gutierrez justru bisa masuk finis di urutan 17. Sementara rekan setim Rio, Wehrlein, finis di
posisi 18.
5. GP Spanyol (17)
Rio start dari posisi 22 alias paling belakang dalam balapan GP Spanyol di sirkuit Catalunya. Pada balapan yang diwarnai sejumlah drama ini Rio akhirnya masuk finis di posisi 17.
Rio menyebut strategi pemakaian ban menjadi salah satu alasan kenapa tim Manor tampil kurang kompetitif. Wehrlein mengalami hal yang sama dan hanya bisa finis di posisi 16.
Meski finis di posisi paling belakang, Rio mencatat hasil yang lebih baik ketimbang Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Kedua pebalap
Mercedes itu gagal finis karena saling bertabrakan di lap pertama.
6. GP Monako (15)
Pada balapan di sirkuit jalan raya ini, Rio start dari posisi 19. Untuk kali pertama Rio start di depan Wehrlein.
Saat lomba, sejumlah pebalap gagal melanjutkan lomba dan Rio akhirnya bisa finis di posisi 15 sebagai pebalap terakhir. Posisi Wehrlein
berada pas di depan Rio, urutan 14.
Kedua pebalap tim Manor dipuji karena bisa bertahan hingga finis. Tingkat kesulitan di GP Monako yang digelar di jalan raya sangat
tinggi dan kondisi hujan saat lomba manjadikan balapan ini tak mudah buat dijalani Rio dan Wehrlein.
7. GP Kanada (19)
Rio kembali start dari posisi 21 alias paling buncit di sirkuit Gilles Villeneuve. Sementara Wehrlein di urutan 18 didepan duet Sauber,
Marcus Ericsson dan Felipe Nasr.
Pebalap asal Solo itu sempat berada di posisi 15 saat lomba. Namun Rio kehilangan banyak waktu saat mengganti ban di pit.
Usai lomba, Manor meminta maaf pada Rio karena pitstop yang lamban. Jika pitstop berjalan normal, bukan tak mungkin Rio berada di posisi yang lebih baik saat finis.
8. GP Baku (18)
Rio meraih hasil bagus dan bajir pujian pada kualifikasi GP Baku yang digelar di sirkuit jalanan Baku, Azerbaijan. Ia berada di posisi
17 di depan Wehrlein, Jenson BUtton, Marcus Ericsson, Kevin Magnussen dan Jolyon Palmer.
Sayang sesaat setelah start mobil Rio bersenggolan dengan mobil lain dan sayap depannya rusak. Ia harus masuk pit dan
kehilangan banyak waktu.
Pada akhir lomba, Rio masuk finis di urutan 18 dan menjadi pebalap terakhir. Hasil itu lebih baik ketimbang Wehrlein yang gagal finis
akibat mobilnya mengalami masalah pengereman.
9. GP Austria (16)
Posisi 19 saat start didapatkan Rio di depan Daniil Kyvat Marcus Ericsson, dan Felipe Nasr. Namun ia harus terkena penalti karena melebihi batas kecepatan saat bendera kuning berkibar dan posisinya turun tiga peringkat.
Pada akhir balapan, Rio menempati posisi 16 dan menjadi pebalap terakhir yang menyentuh finis. Hasil yang tak terlalu buruk mengingat balapan berlangsung sulit dan sejumlah pebalap gagal finis.
Namun Rio harus mengakui hasil yang diraih Wehrlein jauh lebih baik. Pebalap asal Jerman itu masuk finis di posisi 10 dan menyumbang satu poin buat Manor. Sebuah pencapaian luar biasa mengingat performa mobil MRT05 milik Manor yang kurang bagus dibanding mobil lain.
10. GP Inggris (gagal finis, masuk gravel)
Balapan GP Inggris di sirkuit Silverstone menjadi salah satu yang terburuk buat tim Manor. Rio dan Wehrlein sama-sama gagal finis
karena mobil mereka melintir, masuk gravel, dan gagal melanjutkan lomba.
Pada sesi kualifikasi, Rio berada di posisi 19, mengalahkan Wehrlein yang berada di urutan 20. Namun hal tersebut menguap saat lomba.
Wehrlein lebih dulu melintir keluar lintasan dan terjebak di gravel pada lap tujuh. Rio kemudian mengalami hal serupa pada lap 24.
11. GP Hungaria (21)
Rio punya kenangan manis di sirkuit Hungaroring, Hungaria, kala menang saat masih berlomba di ajang GP3. Namun hal itu tak
membuat Rio mudah menjalani balapan.
Pada sesi kualifikasi, Rio hanya berada di urutan buncit dan start dari posisi 22. Rio mengalami kecelakaan dan tak memenuhi limit
waktu sesi kualifikasi karena hujan deras yang mengguyur trek.
Saat lomba, kedua pebalap Manor tak bisa berbuat banyak. Rio finis di posisi 21, sementara Wehrlein ada di posisi 19.
12. GP Jerman (20)
Rio tampil pada GP Jerman yang digelar di sirkuit Hockenheim seperti bonus. Tim Manor sebetulnya hanya memberikan kesempatan hingga balapan di GP Hungaria jika Rio belum melunasi pembayaran sebagai pay driver.
Rio tampil impresif saat kualifikasi dan berada di posisi 20, di depan duet Sauber, Felipe Nasr dan Marcus Ericsson. Ia seperti
tak terpengaruh meski posisinya terancam karena belum melunasi pembayaran yang diminta Manor.
Sayang saat lomba nasib Rio kurang bagus. Ia bersenggolan dengan Wehrlein dan posisinya melorot hingga finis di urutan 20 alias
buncit.
Saat ini balapan sedang rehat. Seri paling dekat akan digelar di sirkuit Spa-Franchorchamps, GP Belgia, 28 Agustus. Kita tentu berharap Rio Haryanto masih bisa melanjutkan kiprahnya di F1 GP 206 hingga selesai.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Kaki Pencarian