Selasa, 27 September 2016

Silviana, sukses meraih dua emas di PON XIX jabar


Atlet biliar, Silviana, sukses meraih dua emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat. Dari , ia pun menatap target yang lebih besar: juara dunia.

Silviana membuat kejutan dengan menumbangkan atlet senior Amanda Rahayu di babak final biliar nomor single putri di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, Minggu (25/9/2016). Dia berhasil meraih emas setelah memenangi permainan dengan skor 7-5.

Sebelumnya, ia lebih dulu menumbangkan atlet langganan pelatnas, Angeline Magdalena Ticoalu, di babak perempatfinal dengan skor 7-5. Padahal, Silviana sendiri bukan atlet unggulan. Bahkan di PON 2012 Riau, Silviana tidak meraih medali apapun di nomor tersebut.

"Ya, saat tanding, sih, cuma berpikir bagaimana supaya fight saja. Toh, sebelumnya pernah bertemu dan mulai mengetahui permainan atlet-atlet senior, jadi tinggal kitanya saja bagaimana atur strategi biar menang," kata Silviana.

Silviana mengaku tidak pernah bermimpi menjadi atlet biliar. Hanya karena dikenalkan oleh sang paman, Leo Kamarudin, dan modal coba-coba akhirnya dia terjun serius. Silviana yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) pun sering diperlihatkan sang paman cara bermain biliar yang benar. Dari pengenalan itulah akhirnya Silviana bisa menikmati permainan biliar.

"Awalnya, sih, suka lempar-lempar bola saja. Tapi, paman mungkin lihat saya punya bakat, makanya saya diarahkan. Beliau juga punya rumah biliar, jadi saya terima kasih sekali dengan paman yang sudah mengenalkan saya dengan biliar," cerita gadis yang akrab disapa Aina ini.

Tak hanya pamannya, kedua orang tuanya juga ikut mendukung Silviana untuk menjadi atlet biliar. "Sebenarnya olahraga yang saya sukai banyak, seperti bulutangkis dan renang. Tapi, orang tua tidak terlalu setuju kalau saya jadi atlet bulutangkis karena menguras fisik, sementara saya itu 'kan wanita. Sedangkan biliar itu tandingnya di indoor, pakaiannya rapi, jadi kesannya lebih elegan," ungkap dia.

Keahlian permainan Silviana bermain biliar pun mulai diuji di beberapa kejuaraan daerah. Salah satunya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), di mana dia berhasil meraih medali perunggu. Silviana juga beberapa kali menjuarai turnamen Kalimantan Barat Terbuka. Sebelum akhirnya masuk pemusatan latihan daerah dan menjadi wakil Kalimantan Barat di PON Riau 2012. Saat itu dia harus puas membawa pulang medali perunggu di nomor double putri dan medali perak di nomor ganda campuran.

Menyoal kesulitan di dalam permainan biliar, Silviana mengatakan butuh mood dan kosentrasi yang tinggi untuk bisa menguasai biliar. "Biliar itu sensitif, ya. Harus mencocokkan dengan mood kita juga. Maka itu, sebenarnya balik kepribadian kita juga seperti apa. Kalau sudah hilang mood, ya, bagaimana caranya untuk balikin mood kita biar semangat lagi."

Selain mood, pokok penting yang harus diperhatikan dalam pelajaran biliar adalah bagaimana menghadapi diri sendiri. "Artinya kalau mau terus maju ya hanya diri kita sendiri yang bisa menentukan. Jadi bukan hasilnya tapi prosesnya," ucapnya

Menyoal level internasional, prestasi Silviana memang belum teruji. Karena dia sendiri belum pernah terjun di multievent seperti SEA Games. Ia pernah ikut seleksi nasional untuk SEA Games 2015 Singapura namun gagal.

"Ya, saya cuma berharap di SEA Games 2017 saya bisa main. Saya akan berbuat yang terbaik untuk bisa meraih medali. Saya juga punya mimpi untuk menjadi juara dunia biliar. Mudah-mudahan cita-cita saya ini tercapai," pungkasnya.
Sumber: Detik

Tidak ada komentar:
Write komentar

Kaki Pencarian