Jumat, 09 Desember 2016

Desa Wisata Nglanggeran, Wisata Alam Dan Edukasi Di Gunung Kidul, Yogyakarta


Sudah tidak asing lagi dengan nama desa wisata nglanggeran. Desa Nglanggeran terletak di kecamatan Pathuk, Gunung Kidul Yogyakarta. Lokasi desa Nglanggeran hanya berjarak 22 kilometer dari Wonosari, ibu kota Kabupaten Gunung Kidul, atau 25 kilometer dari Yogyakarta.

Di desa Nglanggeran dulunya hanya terdapat dua objek wisata yaitu gunung api purba dan embung. Akan tetapi baru – baru ini desa wisata nglanggeran mengembangkan objek wisata. Desa wisata Nglanggeran menambah objek wisata, antara lain air terjun kedung kandang dan green house bunga krisan. Serta di dekat parkiran dibangun taman teknologi pertanian (TTP) dan warung yang menjual oleh – oleh khas Nglanggeran yaitu Nglanggeran Mart.

Gunung api purba merupakan gunung batu dari karst atau kapur. Jutaan tahun lau, gunung itu pernah aktif. Puncak gunung tersebut adalah gunung Gedhe di ketinggian siktar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektar. 
GAP Dari Embung
Gunung api purba berupa jajaran gunung batu yang unik. Dengan waktu pendakian 1,5 – 2 jam kita sudah sampai ke puncak gunung. Dari puncak gunung kita bisa menikmati pemandangan indah. Selain dapat menikmati pemandangan indah, pengunjung juga dapat menikmati keindahan saat matahari terbit. Biasanya pengunjung yang ingin menikmati keindahan matahari terbit mereka berkemah di gunung api purba. Karena pengelola juga menyiapkan tempat untuk berkemah.

Gunung api purba nglanggeran ini sangat indah dan terkenal. Selain tempat untuk wisata tempat ini juga digunakan tempat syuting beberapa acara tv, FTV bahkan film layar lebar seperti film Jenderal Soedirman. Untuk tiket masuk gunung api purba, pengelola mengenai Rp. 7000 per orang. Dan parkir untuk motor Rp. 2000 sedangkan mobil Rp. 3000 (mungkin bisa berubah)

Selain gunung api purba, desa nglanggeran mempunyai tempat wisata lain yaitu kebun buah dan embung nglanggeran. Embungan merupakan bangunan berupa kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut. Embung dengan luas sekitar 5000 meter persegi itu berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah kelengkeng, durian, dan rambutan di sekeliling embung. Pada musim kemarau, para petani bisa memanfaatkan airnya untuk mengairi sawah. Embung berlatang belakang gunung api purba, sehingga akan menambah keindahan pemandangan yang ada di embung. 
Embung Nglanggeran
Di embung pengelola juga menyediakan gazebo untuk pengunjung sebagai tempat duduk menikmati pemandangan embung. Selain itu juga disediakan tempat untuk camping.  Di embung pengunjung juga dapat melihat keindahan detik - detik saat matahari terbenam (sunset). dan ketika malam suasana embung akan romantis karena banyak lampu - lampu yang menghiasi  pinggir - pinggir embung. Untuk memasuki embung pengunjung dikenakan Rp. 5000 per orang dan parkir untuk motor Rp. 2000 sedangkan mobil Rp. 5000.

Di sebelah embung baru – baru ini di bangun sebuah green house. Letak green house ini dekat parkiran embung. Di green house ini di tanami bunga krisan. Dan pengunjung dapat membeli bunga krisan ini. Karean pengola selain menanam bunga krisan juga menjual bunga krisan. Bunga krisan ini dihargai Rp. 10.000 untuk satu tanaman. 
Di sebelah green house terdapat taman teknologi pertanian (TTP). Di tempat ini desa Nglanggeran mengolah kakao dan susu kambing ettawa menjadi coklat, permen dan susu yang menjadi oleh – oleh makanan khas Nglanggeran. Pembangunan TTP ini dibiayai oleh pemerintah pusat. Dan dikelola pemerintah daerah bersama dengan warga desa Nglanggeran.

Air Terjun Kedung Kandang
 Belum lama ini nglanggeran juga ada tempat wisata baru yaitu air terjun kedung kandang. Air terjun ini bertingkat – tingat walaupun airnya tidak deras tapi sangat indah. jalan menuju ke air terjun yaitu lapangan ada jembatan, samping jembatan ada gang, masuk gang jalan yang udah dicor. Untuk masuk air terjun ini pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 3000. 

Pengelola desa wisata Nglanggeran mengembangkan awasan wisata inidengan membuat penginapan dan menyiapkan rumah penduduk untuk tempat live in. Program live in banyak diikuti pelajar dan wisatawan mancanegara.

Lewat program ini, wisatawan bisa berinteraksi dengan penduduk dan belajar budaya desa Nglanggeran, seperti membatik topeng, membuat kerajinan dari janur (daun kelapa yang masih muda), belajar tari tradisional jathilan dan reog, ikut kenduri, menangkap dan melepas ikan disungai, menanam padi di sawah, dan belajar memasak kuliner ala desa Nglanggeran. 

Berwisata dan belajar tentang kehidupan di Nglanggeran tak butuh dana besar. Tarif menginap Rp 100.000 semalam per orang, sementara untuk pelajar Rp. 60.000. namun, jika kita ingin bermain flying fox atau mendaki gunung, kita harus membaya lag. Selain itu juga ada paket permainan. Trekking minimal 3 orang dengan tarif Rp. 25.000 per orang atau outbond (minimal 5 orang) tarifnya Rp.75.000 per orang.

Bagi mereka yang ingin live in, ada pilihan paket pelajar untuk minimal 40 siswa, mulai paket 2 hari 1 malam sebesar Rp 320.000 per orang sampai paket 6 hari 5 malam Rp. 800.000 per orang.

Paket itu meliputi penginapan, belajar membuat topeng, karawitan / gamelan, menari, ikut aktivitas masyarakat (induk semang), misalnya ke acara kenduri, belajar membajak sawah dan menanam padi, sampai membuat aneka makanan lokal yang sebagian hasilnya bisa dibawa pulang. Sudah banyak siswa live in di desa ini.
Salah satu homestay di Nglanggeran
Di desa ini juga terdapat Nglanggeran Mart. Nglanggeran mart merupakan sebuah toko yang menjual makanan khas Nglanggeran. Makanan di Nglanggeran dipatok dari hari Rp. 10.000 sampai Rp. 15.000. bagi anada yang ingin membelikan oleh –oleh khas Nglanggeran bagi teman – teman atau sanak saudara bisa mampir kesini.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Kaki Pencarian